"Semua pengetahuan berawal dari ketidaktahuan."
Mungkin itulah uangkapan yang pas bagi seorang yang mau belajar, setidaknya untuk aku sendiri.
Cerita perkenalan kami dengan
Anggrek ini (Habenaria multipartita -Red) berawal dari hobi jalan-jalan di gunung, atau lebih tepatnya
mendaki gunung. Pada awalnya kami hanya suka dengan hangatnya sunrise dan indahnya landscape yang menghampar luas, tapi
semua berubah saat secara tidak sengaja aku diminta memotret tumbuhan kecil
dengan bentuk yang unik oleh Bioders Iza saat kami mendaki lereng Puncak Utara
Gunung Andong. Setelah searching-searching di internet ternyata tumbuhan
unik itu bernama depan Habenaria dari
berasal dari famili Orchidaceae. Anggrek!
Wow!
Bioders Iza. Menelusuri Lereng Puncak Utara Gunung Andong. 6 Februari 2012. Photo courtesy : Mountains Walker |
Selama ini mindset-ku jika mendengar anggrek
adalah tumbuhan epifit dengan bentuk standar seperti Dendrobium atau Arachnis. Ternyata
ada juga anggrek dengan bentuk yang unik, dan hidupnya di tanah lagi. Sungguh
menarik bagiku yang masih “buta” akan kekayaan hayati Indonesia. Padahal, Katanya, Indonesia adalah salah satu negara Megabiodiversity. Sejak saat
itulah, tepatnya 6 Februari 2013, kami mulai jatuh cinta pada Anggrek, dan
Anggrek menjadi list wajib jika kami mendaki Gunung Andong (1755 mdpl), yang berada di wilayah kecamatan Ngablak, Magelang, Jawa Tengah. Dan mindset tentang anggrek yang selama ini tersimpan di Harddisk otak kuubah, karena ternyata anggrek tak melulu menempel di pohon, tapi ada juga yang tumbuh di tanah. Ya, Anggrek Tanah.
#Support #SaveOrchids
ReplyDelete