Lebih dari setahun ini, saat mendaki Gunung Andong, Magelang, hunting anggrek tak pernah tak menjadi agenda wajib kami. Selalu ada rasa penasaran dan keinginan untuk menemukan list-list baru. Karena kami yakin, lingkungan gunung Andong menjadi tempat yang cocok untuk Anggrek. Terutama Anggrek tanah. Belum hilang euphoria penemuan anggrek tanah mini endemik Jawa, Corybas umbrosus yang menjadi "primadona" baru awal tahun ini, hari ini (23 Maret 2014) kami menemukan lagi anggota baru dalam daftar anggota keluarga Orchidaceae di Gunung Andong. Adalah Spiranthes sinensis (Pers.) Ames 1908 atau biasa disebut The Chinese Spiranthes alias The Christmas Lily di Australia,yang menjdi list ke-18 dalam Orchids of Andong.
Berawal dari keinginan untuk mencoba jalur utara yang dari dulu hanya sebatas keinginan. Belum pernah terealisasikan. Dan hari ini baru benar-benar terlaksana. Setelah semalam kami kemping di Camp Site gunung Andong, pagi menjelang siang keesokan harinya, kami memutuskan untuk menuju Puncak Utara (atau pendaki lain menyebutnya Puncak Alap-alap), lalu turun langsung lewat jalur penduduk dusun Pendem saat mencari rumput di lereng-lereng puncak gunung Andong. Ya, karena jalur di sisi Utara ini berujung di arela ladang dusun Pendem, sebelah Utara dusun Sawit.
Habenaria multipartita masih banyak kami jumpai di jalur ini, Microtis unifolia juga terlihat beberapa. Tak berapa lama berjalan turun, tampak bunga putih berbentuk bintang yang kontras dengan hijaunya rerumputan di sekitarnya. "Caladenia carnea!" Seru kami terkejut, dan senang. Anggrek tanah jenis ini memang bukan list baru, namun ini adalah individu pertama yang kami temukan dalam keadaan mekar di musim 2014 ini. kami segera mengabadikannya dalam Pocket Camera yang kami bawa. Nikon S3300 warna ungu yang setia menemani eksplorasi kami. di dekat The Pink Finger Orchid tadi, kami melihat banyak Thelymitra javanica yang belum berbunga. Mungkin sebulan lagi baru akan berbunga.
|
Caladenia carnea R.Br.
+/- 1700 mdpl |
Setelah dirasa cukup, kami kembali berjalan menuruni lereng curam yang agak licin. Tak lebih dari 20 langkah, kembali kami berjumpa dengan C. carnea di dekat batu besar, ada yang mekar, ada pula yang sudah seed pot. Tak jauh dari batu itu, mata kami tertuju pada bunga "asing", belum pernah kami lihat di alam, tapi pernah kami lihat di buku Orchids of Java (Comber, 1990). Ya, Anggrek. List baru! Segera kami convert dalam bentuk .JPG untuk mempermudah identifikasi. Senang sekali rasanya. Meskipun hanya ada 1 individu, dan bunganya pun sudah lewat dari masa mekarnya, namun hal ini patut disyukuri.
|
Spiranthes sinensis (Pers.) Ames 1908 +/- 1700 mdpl |
Terbayar sudah perjuangan turun lewat jalur penduduk yang di beberapa tempat masih "rapat", ditutup semak berduri dari jenis Lantana camara, atau Tembelekan nama lokalnya. Jalurnya juga lebih curam, dan ternyata lebih jauh, ditambah hujan yang turun mengguyur, namun suasana dan pemandangan jalurnya lebih hijau, dan lebih eksotik. Dan kami yakin, bahwa di sini masih ada anggrek jenis lain yang masih menunggu, untuk ditemukan..